Bab 649
Bab 649 Jemput di Bandara
Meskipun tidak berkomunikasi dengan Llander.
Ardika langsung tahu pasti ada seseorang di balik pembalikan opini publik tadi malam.
“Pelakunya adalah Keluarga Mahasura dari ibu kota provinsi.”
Liander berkata dia telah meminta seseorang langsung memeriksanya.
“Para idiot ini benar–benar nggak akan berhenti sampai gagal total.”
Ardika menggelengkan kepalanya.
Awalnya Ardika mengira Keluarga Mahasura akan terkejut setelah mengetahui dia membuat Rocky cacat.
Tanpa diduga, Keluarga Mahasura sudah mulai menimbulkan masalah tadi malam.
“Mana Rocky, apakah kakinya sudah diamputasi?”
Ardika bertanya dengan santai.
Dia sudah cukup mengendalikan diri.
Dia menggunakan kekuatan yang sama pada Rocky dan Handi.
Karena anggota tubuh Handi sudah diamputasi, Rocky tidak akan bisa lolos.
“Belum, Keluarga Mahasura menggunakan koneksi mereka untuk mengundang Pak Farlin sang ahli ortopedi dan traumatologi terkemuka di negara itu untuk dijemput dengan pesawat yang disewa ke ibu kota provinsi sore ini.”
Ujar Liander.
Keluarga kaya seperti Keluarga Septio tentu tidak kekurangan inform
ibu kota provinsi.
“Pak Farlin? Bagaimana aku bisa melupakan dia? Dia adalah ahli bedah ortopedi terkemuka!”
Mata Ardika berbinar.
Dia menoleh untuk melihat Jacky yang sedang duduk di kursi roda dan memutuskan untuk mengundang Pak Farlin untuk mencobanya.
Bandara internasional iby kota provinsi.
Di landasan pacu tertentu.
Iring–iringan mobil mewah melaju dan berhenti.
+15 BONUS!
Abraham sang Kepala Keluarga Mahasura memimpin semua anggota Keluarga Mahasura dan turun dari mobil.
“Semuanya bergembiralah. Kali ini aku menggunakan banyak koneksi untuk mengundang Pak Farlin.”
“Setelah dia tiba, setiap orang harus hormat dan jangan bertingkah seperti orang kaya di hadapannya!”
Abraham memperingatkan dengan dingin.
Mendengar ini, para pemuda yang awalnya malas langsung bersorak.
Saat Keluarga Mahasura menghubungi asisten Pak Farlin.
Pak Farlin sedang terlibat dalam operasi penting.
Melihat Keluarga Mahasura menjanjikan keuntungan besar setelah mereka datang dan menawarkan harga puluhan miliar, mereka memintanya untuk segera menghentikan operasi dan bergegas ke ibu kota provinsi.
Pak Farlin menolak tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Baru pada saat itulah Keluarga Mahasura menyadari yang paling dibenci Pak Farlin adalah cara
ini.
Jadi mereka hanya bisa menggunakan koneksi dan mempekerjakan orang yang sangat penting untuk menyampaikan permintaan maaf Keluarga Mahasura.
Mereka juga bilang akan menunggu sampai Pak Farlin menyelesaikan operasinya sebelum datang ke ibu kota provinsi.
Jadi, Pak Farlin setuju saja.
Pada saat ini beberapa mobil lagi melaju dan beberapa orang paruh bay
muda keluar.
as serta anak
“Pak Abraham, Keluarga Mahasura memang keluarga miliarder sampai bisa mengundang Pak
Farlin!”
Yang berbicara adalah Pak Wadi dari tadi malam.
Sisanya adalah rekan–rekannya.
Mereka semua datang untuk menyambut Pak Farlin.
Kalau bisa mendapatkan sedikit nasihat dan pujian dari Pak Farlin, itu bisa dianggap sebagai ketenaran dan kekayaan.
“Haha, kami juga meminta orang penting untuk mengundang Pak Farlin ke sini.”
+16 BONUS!
Dipuji oleh Pak Wadi, Abraham pun tertawa terbahak–bahak
“Sekarang Pak Abraham bisa tenang. Pak Farlin akan turun tangan dan Tuan Muda Rocky pasti.
akan baik–baik saja!”
“Benar. Pak Farlin adalah ahli bedah ortopedi terkemuka!”
Pak Wadi dan yang lainnya terus menimpali.
Keuntungan dalam reputasi Abraham dan orang lain menjadi lebih besar.
“Hei, pesawatnya sudah tiba!”
Seseorang berteriak.
Sebuah pesawat penumpang mendarat dari langit.
Di landasan pacu di ujung garis pandang, pesawat itu meluncur beberapa saat sebelum berhenti tidak jauh.
Setelah serangkaian inspeksi.
Baru setelah Abraham dan yang lainnya bermandikan keringat di bawah sinar matahari, pintu pesawat terbuka.
“Sungguh menderita. Kita sudah menunggu lama sekali, tapi untungnya dia sudah sampai. Kalau nggak, takutnya aku sudah mau pingsan.”
Banyak pemuda dari Keluarga Mahasura yang bergumam di sana.
“Diam!”
Abraham memelototi mereka, “Pak Farlin sangat dihormati dan telah menyelamatkan nyawa serta menyembuhkan yang terluka sepanjang hidupnya. Apa salahnya menunggu lebih lama lagi!?”
Setelah mengatakan itu, Abraham menoleh dan menarik dasinya yang basah kuyup.
Dia diam–diam memaki dirinya sendiri karena datang sepagi ini.
Saat ini beberapa sosok muncul di pintu palka dan berjalan menyusuri lorong.
Di antara mereka ada seorang pria tua yang sudah berusia 70 tahun, tetapi tetap terlihat segar dan bugar.
Dia melambaikan tangannya dan menolak bantuan dari pemuda di belakangnya, kemudian berjalan menyusuri lorong perlahan tapi pasti.
“Selamat datang, Pak Farlin!”
Abraham memimpin semua orang dan bergegas maju untuk menyambutnya.
Pada saat ini.
Beberapa mobil jip militer tiba–tiba melaju.
Sekelompok anggota tim yang mengenakan seragam pelatihan turun dan bergegas untuk mencegat Pak Farlin di hadapan Keluarga Mahasura.Content rights belong to NôvelDrama.Org.