Bab 845
Bab 845
Dalam beberapa hari terakhir, kondisi kesehatan Harvey sudah banyak membaik, hanya saja batuknya masih belum sembuh.
Alex dan Chandra diam–diam turun dari kapal saat hampir tiba di Kota
Arama. Text © 2024 NôvelDrama.Org.
Di satu sisi mereka mengirim kembali dokumen kontrak yang telah Harvey tandatangani selama ini di kapal dan menangani beberapa urusan
perusahaan.
Di sisi lain, Harvey harus mengatur dengan baik agar Selena tidak mencurigainya setelah turun dari kapal.
Setiap hari Sandy mengirimkan makanan kepada Selena seperti biasanya. Awalnya tidak ada masalah.
Namun, tidak ada yang menyangka kalau masalah besar terjadi begitu langit mulai terang.
Seseorang mengetuk pintu kamar Harvey. Biasanya orang tidak akan mengganggu pada jam segini, apa itu Selena?
Wajah Harvey berubah. Dia belum sempat berganti pakaian dan sedang mengadakan rapat video.
Dia menatap Sandy, lalu Sandy melihat ke arah pintu.
“Tidak ada orang.”
Dia membuka pintu dan melihat tidak ada orang, hanya ada sebuah kotak di depan pintu.
“Aneh, apa ini hadiah dari pelayan?”
Sandy membuka kotak itu dengan penasaran. Dia terkejut sampai kotak itu jatuh saat dia melihat foto di dalamnya.
Gawat, Bos! Nyonya dan nona dalam bahaya!”
Satu kalimat itu membuat Harvey yang awalnya masih rapat video langsung memutuskan koneksi.
Dia melepaskan earphone, mematikan lap ‘opnya, lalu berdiri dan menatap Sandy, “Ada apa?”
Sandy berlari secepat kilat sambil membawa kotak. “Bos, cepat lihat.”
Ada dua foto dan boneka kelinci putih kecil di dalam kotak.
Lama mengenakan piama di foto itu. Entah apa yang dilihatnya, matanya penuh dengan air mata.
Di belakangnya adalah Selena. Dia terikat pada pipa besi dengan tali yang sama persis dengan wanita di malam itu!
Si*lan!
Emosi Harvey hampir meledak.
Awalnya dia memilih untuk membalas wanita itu dengan cara yang sama karena dia seorang wanita. Harvey mengira wanita itu akan belajar dari pengalaman itu, tetapi dia malah menargetkan Selena.
Bagus. Wanita itu diberi jalan ke surga, tetapi malah memilih masuk ke
neraka.
“Cari mereka dan ikuti aku.”
“Baik, Bos.”
Harvey juga tidak punya waktu untuk berdandan. Dia mengenakan topeng yang menutupi seluruh wajahnya, lalu mengambil jaket dan pergi dengan
cepat.
Dengan mengandalkan ingatan, dia sampai di kamar malam itu. Pintu
kamar setengah terbuka seolah wanita itu sedang menunggunya, Harvey langsung menendang pintu itu.
Namun, ruangan itu kosong, tidak ada jejak Selena di dalamnya.
“Tidak ada orang!”
Ada surat yang terbuka dengan tulisan yang indah di atas meja: “Apa kamu puas dengan hadiah yang aku berikan padamu?”
Bahkan ada cap bibir merah yang besar di atas kertas itu.
Di kertas kedua tertulis: “Kalau kamu mau tahu keberadaan mereka,
datanglah ke pesta.”
Saat melihat kalimat ini, Harvey merasa hampir gila.
Selena tidak mengerti, tetapi dia tahu dengan jelas pesta apa itu!
Kapal ini penuh dengan kegiatan yang tidak boleh dilihat dan puncaknya ada pesta itu!
Ada sebuah ruang lelang raksasa di dalam kapal. Terkadang berupa lelang barang antik, obat–obatan langka, dan barang berharga lainnya, terkadang objeknya juga sangat istimewa.
Yaitu, manusia!
Mereka berasal dari negara, warna kulit, usia, dan jenis kelamin yang berbeda. Entah itu punya penampilan aneh, cantik, atau istimewa.
Tidak peduli laki–laki atau perempuan, tua atau muda, begitu mereka dibawa ke sana, mereka akan menjadi barang dagangan dan terserah tamu untuk menawarnya.
Harvey tidak pernah berpikir kalau hal seperti ini akan terjadi begitu Alex dan Chandra turun dari kapal!
“Bos, sekarang kita harus gimana?”
Harvey meremas kertas itu menjadi bola, lalu berkata dengan dingin dan tanpa belas kasihan, “Hubungi bos pesta itu untuk melepaskan Selena dan
Luna.”
“Tapi bos itu sangat misterius. Dia tidak akan melakukan apa pun yang orang lain katakan.”
“Kalau nggak mau.”
Harvey mengeluarkan aura dingin yang menusuk. “Hancurkan kapalnya dan bisnisnya, lalu biarkan semua orang menguburnya.”
Sandy sangat ketakutan sampai wajahnya menjadi pucat pasi. Harvey yang seperti ini sangat menakutkan!