Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 2294



Bab 2294

Bab 2294 Sengaja

“Tidak penting dia mau maafkan atau tidak, yang paling penting adalah membunuhmu!”

Lorenzo menjawabnya tanpa sungkan.

“Kamu….” Presiden sampai tidak bisa berkata–kata. “Sepertinya kamu sama sekali tidak peduli hidup dan mati Paman Joshua.”

“Orang yang tidak ada hubungan, mati atau tidak, mana ada hubungannya denganku?” Lorenzo berkata dengan dingin, “Kamu mengira aku akan mundur demi dia? Konyol sekali!”

“Kamu …” Presiden seketika tidak bisa membalasnya. Namun, dia sengaja memprovokasinya, “Lorenzo, kamu cukup kejam!”

“Kamu terlalu sungkan.” Lorenzo berkata dengan nada menghina, “Kalau mau bicara soal kejam, mana mungkin aku sebanding denganmu? Aku hanya orang yang tidak ada hubungan, sedangkan kamu, bahkan tidak memedulikan hidup dan mati istri dan putrimu! Seharusnya ini yang disebut kejam.”

“Percuma kamu menangkap mereka. Mereka sama sekali tidak tahu apa–apa,” kata Presiden dengan nada dingin.

“Aku kasih kamu satu kesempatan.” Lorenzo mencari kesempatan untuk mengajukan penyelesaian, “Aku pakai nyawa istri dan putrimu untuk menukar Paman Joshua. Tawar menawar ini sangat bagus!”

Sebelumnya Lorenzo berkata begitu banyak, justru demi kesempatan ini.

“Sepertinya kamu juga bukannya tidak begitu peduli.” Presiden tertawa. “Dua tukar satu memang bagus, tapi aku tak mau tukar!”

“Kamu ….”

“Sekarang aku mengerti.” Presiden berkata dengan bangga. “Kamu masih peduli dengan Dewi. Demi dia, kamu bisa menyerah menikahi putriku dan jadi menantu Presiden untuk bekerja sama dalam bisnis dan politik. Kalau begitu, kamu tetap saja demi dia lanjut menyerah atas beberapa

hal.”

“Anak muda, sungguh gila cinta dan membuat orang tersentuh.”

“Kamu pikir baik–baik. Kalau kamu bersedia berdamai, aku akan segera melepaskan dia!”

Setelah berkata, Presiden memutuskan telepon. Dari bibirnya masih terlihat senyuman yang licik. Dia sekarang baru tahu, Paman Joshua masih berguna sebagai kartu As–nya

“Panggilan tadi sudah direkam?” tanya Presiden.

“Sudah, Tuan Presiden.”

12:29 Tue, 6 Ju

Bab 2294 Sengaja

“Potong beberapa kata Lorenzo tadi, cari cara kirimkan ke Dewi”

“Baik!”

10 mutiara

“Kurang ajar!”

Lorenzo saking marahnya sampai membuang ponselnya.

“Tuan, tenanglah.” Jasper segera menenangkannya. “Luka Anda terbuka lagi. Aku obati Anda dulu. Jangan bergerak.”

“Minggir!” Lorenzo sangat marah. “Jeff si berengsek itu. Beberapa kali melakukan tugas tidak benar. Cepat panggil dia kembali untuk dihukum!”

“Jeff tertembak dan sedang berada di rumah sakit,” kata Jasper dengan suara pelan.

Lorenzo seketika tercengang. Saat Presiden tertembak, masalah ini makin kacau. Dia memberi tahu Jeff untuk menolong Paman Joshua, tapi akhirnya Paman Joshua tetap ditangkap oleh orang–orang Presiden….. This content © Nôv/elDr(a)m/a.Org.

Dia sangat marah dan langsung memaki. Setelah itu, dia mencari cara mengatasinya. Tidak disangka, Jeff malah kena tembak saat mau menyelamatkan orang.

“Dia baik–baik saja?” Lorenzo bertanya dengan panik.

“Tidak sampai mengancam nyawanya, tapi kena organ dalam.” Suara Jasper terdengar muram. “Orang kita tidak banyak, aku sudah minta Naomi bawa dua orang kembali untuk membantu.”

Lorenzo tidak berkata apa–apa. Sekuat apa pun dia, akhirnya dia tetap tidak bisa menandingi kekuatan pasukan Presiden.

Jika keadaan terus berlanjut seperti ini, dia akan kehilangan orang–orangnya. Kekurangan orang juga tidak akan menguntungkannya..

“Tuan, biarkan aku mengobati luka Anda lebih dulu.”

Jasper dengan hati–hati merawat luka Lorenzo dan menenangkannya, “Sekarang Presiden sedang memainkan taktik psikologis dengan Anda. Meskipun dia tidak peduli nyawa istri dan putrinya, dia juga harus memikirkan apakah istrinya akan mengungkapkan rahasianya atau tidak.”

“Jadi, tadi Anda pura–pura tidak memedulikan Paman Joshua adalah tindakan yang benar. Dia akhirnya akan tidak tahan dan segera menggunakan Paman Joshua untuk menukar istri dan putrinya.”

“Ya.” Lorenzo mengiyakan, “Saat ini, lihat siapa yang lebih kejam!”

“Sebenarnya….” Jasper berkata sambil berpikir, “Aku merasa, Paman Joshua seperti ingin sengaja ditangkap….”

“Maksudmu?” Lorenzo langsung bertanya.

“Beberapa pengawal yang ikut dengan Jell bilang, saat itu mereka bisa saja menyelamatkan Paman Joshua. Paman Joshua malah mendorong mereka, lalu mengambil pistol menerjang ke arah Presiden. Karena itulah dia tertangkap….


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.